
Lanjutan…
Dalam do’a naik kendaraan, lalu kita memohon kepada Allah kebaikan dan ketaqwaan serta amal yang kita lakukan di ridhoi oleh Allah Swt.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى،
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan kami ini, serta amalan yang Engkau ridhoi.
Kata الْبِرَّ (al birra) yang artinya kebaikan ini maknanya luas tidak hanya meliputi kebaikan duniawi, seperti keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan, tetapi juga mencakup akhlak yang baik, kebijaksanaan, dan kemampuan untuk menghindari hal-hal buruk.
Serta meminta agar senantiasa bertaqwa (وَالتَّقْوَى) kepada Allah adalah upaya menjaga diri agar tetap berada di jalan yang benar, melakukan perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya.
Selanjutnya meminta (تَرْضَى،) yaitu Amal yang diridai Allah, berarti semua tindakan yang bukan hanya sesuai dengan aturan syariat, tetapi juga diniatkan untuk mencari rida Allah, bukan sekadar duniawi atau pujian manusia. Amal yang diridai akan membawa keberkahan dan manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ،
Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami.
Dulu kita mengetahui ada ilmu melipat bumi, sehingga jarak yang kita tempuh terasa dekat, dalam do’a naik kendaraan kita meminta kepada Allah agar diberi kemudahan selama perjalanan, tidak macet, kendaraan yang kita tumpangi juga tidak ada mati, ketabrak atau menambrak kendaraan yang lain. Inilah yang kita minta kepada Allah
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الأَهْلِ،
Ya Allah, Engkaulah pendamping dalam perjalanan dan pelindung bagi keluarga (yang ditinggalkan).
Kita meyakini Allah senantiasa membersamai kita dalam setiap keadaan dan kita yakin bahwa Allah yang melindungi kita dan juga keluarga yang kita tinggalkan.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالأَهْلِ
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, pandangan yang menyedihkan, serta akhir yang buruk pada harta dan keluarga.”
Kejadian buruk seperti yang terjadi di tol Cipularang KM 92 sangat mengkhawatirkan dan sangat menyedihkan, oleh karena itu kita harus senantiasa berdo’a dengan do’a yang diajarkan oleh Rasulullah ini supaya perjalanan kita aman, nyaman, lancar, selamat sampai tujuan dan bisa kembali lagi ke keluarga tanpa kekurangan apapun.