
Lanjutan
Banyak hadis tentang husnudzan (berprasangka baik) diantaranya sebagai berikut:
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “لَا يَتَحَدَّثُ أَحَدُكُمْ بِحَدِيثٍ إِلَّا وَظَنَّ بِهِ أَحْسَنَ الظَّنِّ.”
Dari Nabi SAW bersabda: “Janganlah salah seorang di antara kalian berbicara dengan orang lain kecuali dengan berprasangka baik kepadanya.”
(HR. Ahmad)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِذَا قَالَ الرَّجُلُ هَلَكَ النَّاسُ فَهُوَ أَهْلَكُهُمْ.”
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang berkata, ‘Manusia telah binasa,’ maka dialah yang paling binasa di antara mereka.”
(HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “حُسْنُ الظَّنِّ مِنْ حُسْنِ الْعِبَادَةِ.”
Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Berprasangka baik adalah bagian dari ibadah yang baik.”
(HR. Abu Dawud)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي.”
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.'”
(HR. Bukhari dan Muslim)
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “دَعُوا الظِّنَّةَ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ أَصْدَقُهُ.”
Nabi SAW bersabda: “Tinggalkanlah prasangka, karena sebaik-baik pembicaraan adalah yang benar.”
(HR. Muslim)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “حُسْنُ الظَّنِّ مِنْ حُسْنِ الْإِيمَانِ.”
Terjemahan:
Rasulullah SAW bersabda: “Berprasangka baik adalah bagian dari kesempurnaan iman.”
(HR. Ahmad)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “إِيَّاكُمْ وَسُوءَ الظَّنِّ، فَإِنَّ سُوءَ الظَّنِّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ.”
Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi SAW bersabda: “Hindarilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah perkataan yang paling dusta.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِذَا ظَنَنْتَ فَلَا تُحَقِّقْ، وَإِذَا أَحْبَبْتَ فَكْنِسْتَرْ، فَإِنَّ أَوْلَى الْحَدِيثِ مَا كَانَ صَادِقَاً.”
Rasulullah SAW bersabda: “Jika kamu berprasangka, jangan sampai prasangka itu kamu jadikan kenyataan (jangan memastikannya). Dan jika kamu mencintai, cintailah dengan setia, karena sebaik-baik perkataan adalah yang benar.”
(HR. Thabrani)
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “تَفَاءَلُوا بِالْخَيْرِ تَجِدُوهُ.”
Nabi SAW bersabda: “Berprasangka baiklah kalian terhadap kebaikan, niscaya kalian akan mendapatkannya.”
(HR. Abu Dawud)
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ حُسْنَ الظَّنِّ بِاللَّهِ مِنْ حُسْنِ عِبَادَةِ اللَّهِ.”
Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya berprasangka baik kepada Allah adalah bagian dari ibadah yang baik kepada-Nya.”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini mengajarkan untuk menjauhi prasangka buruk dan selalu berhusnudzan (berprasangka baik) terhadap orang lain. Berhusnudzan adalah akhlak mulia dalam Islam yang dapat mempererat tali persaudaraan dan menghindarkan dari konflik serta fitnah.